Seorang pemimpin berkewajiban melindungi organisasinya, sekalipun itu harus mengorbankan dirinya. Tapi itu ga berlaku buat ketua PSSI kita: Nurdin Halid.
Padahal Sepp Blatter (Presiden FIFA) menyatakan dengan jelas dan tegas agar PSSI tidak menentang keputusan FIFA untuk mencopot Nurdin Halid dari jabatannya. Harusnya pernyataan tersebut menyadarkan PSSI, yang selalu beralasan menunggu surat resmi dari FIFA perihal pencopotan Nurdin Halid.
Statuta FIFA, pada pasal 32 ayat 4 standart statutes, disebutkan bahwasanya pengurus organisasi sepakbola haruslah orang yang aktif di sepakbola dan tidak tersangkut masalah kriminal. Lagian, kenapa juga sih orang – orang PSSI mau tunduk sama maling minyak goreng kayak Nurdin? Lha wong maling dompet ketahuan aja ga bisa daftar PNS atau swasta, tapi maling milyaran rupiah malah bisa enak – enakan ngebosi PSSI?
Tapi Sekjen PSSI, Nugraha Besoes malah bertekad mempertahankan Nurdin Halid. Mereka berdalih kasus Nurdin Halid belum terjadi saat Nurdin dipilih (di munas Makasar). Kalo misalnya Nurdin maling minyak goreng setelah terpilih jadi ketua PSSI, apakah maling masih layak jadi pemimpin PSSI?
Menurut Nugraha, Nurdin hanya bisa di copot melalui mekanisme munaslub. Tapi Exco (Komite Eksekutif) PSSI tidak akan mengusulkan mekanisme munaslub tersebut (status quo). Bagus tu Exco berani nentang akal – akalan munaslub segala buat mecat Nurdin.
Nurdin Halid juga sama aja. Dalam sebuah wawancara ma tabloid ”Bola”, Nurdin bilang kalo jadi dia adalah korban jebakan politik dan bisnis kelas tinggi. Tapi sekarang bukan saatnya ngutamain ego dengan membela diri. Palu FIFA semakin dekat. Kalo PSSI ntar jadi dibekukan, apakah Nurdin bisa bertanggung jawab?
Padahal Sepp Blatter (Presiden FIFA) menyatakan dengan jelas dan tegas agar PSSI tidak menentang keputusan FIFA untuk mencopot Nurdin Halid dari jabatannya. Harusnya pernyataan tersebut menyadarkan PSSI, yang selalu beralasan menunggu surat resmi dari FIFA perihal pencopotan Nurdin Halid.
Statuta FIFA, pada pasal 32 ayat 4 standart statutes, disebutkan bahwasanya pengurus organisasi sepakbola haruslah orang yang aktif di sepakbola dan tidak tersangkut masalah kriminal. Lagian, kenapa juga sih orang – orang PSSI mau tunduk sama maling minyak goreng kayak Nurdin? Lha wong maling dompet ketahuan aja ga bisa daftar PNS atau swasta, tapi maling milyaran rupiah malah bisa enak – enakan ngebosi PSSI?
Tapi Sekjen PSSI, Nugraha Besoes malah bertekad mempertahankan Nurdin Halid. Mereka berdalih kasus Nurdin Halid belum terjadi saat Nurdin dipilih (di munas Makasar). Kalo misalnya Nurdin maling minyak goreng setelah terpilih jadi ketua PSSI, apakah maling masih layak jadi pemimpin PSSI?
Menurut Nugraha, Nurdin hanya bisa di copot melalui mekanisme munaslub. Tapi Exco (Komite Eksekutif) PSSI tidak akan mengusulkan mekanisme munaslub tersebut (status quo). Bagus tu Exco berani nentang akal – akalan munaslub segala buat mecat Nurdin.
Nurdin Halid juga sama aja. Dalam sebuah wawancara ma tabloid ”Bola”, Nurdin bilang kalo jadi dia adalah korban jebakan politik dan bisnis kelas tinggi. Tapi sekarang bukan saatnya ngutamain ego dengan membela diri. Palu FIFA semakin dekat. Kalo PSSI ntar jadi dibekukan, apakah Nurdin bisa bertanggung jawab?