Pendekatan perilaku ikut nentuin keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan.
Dalam pendekatan perilaku ini secara berturut-turut coba-coba diuraikan beberapa gaya kepemimpinan, antara lain :
Studi kepemimpinan Universitas Iowa
Studi kepemimpinan Universitas Michigan
Studi kepemimpinan Universitas Ohio
Managerial grid
Empat system managemen
Teori x dan teori y
1. Menurut Universitas IOWA kepemimpinan ada 3, yaitu :
Kepemimpinan gaya otoriter / authoritarian ( Agarwal )
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
Kepemimpinan gaya demokratis / democratic ( Herbert G. Hiks dan Ray C. Gullett )
Adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Kepemimpinan gaya liberal / Laissez Faire ( C. G. Brown )
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Para ahli pendukung teori ini adalah Ronald Lippitt dan Ralph K. Whithe
2. Menurut MICHIGAN kepemimpinan ada 2, yaitu:
Kepemimpinan terpusat pada pekerjaan
Sang leader mberi perhatian besar ma pekerjaan anak buahnya, menjelaskan prosedur kerja, time schedule n target hasil. Jadi ibaratnya kalo ketemu pemimpin kayak gini, yang diomongin melulu soal gawean, jarang banget mbanyol n sejenisnya.
Kepemimpinan terpusat pada bawahan
Leader mberi perhatian khusus pada hubungan ma bawahan, membangun kepuasan bawahan dalam bekerja. Bagi sebagian orang, gaya ini asik tuh. Yang ada cuma hepy n hepy, jarang ada kerjaan.
Lebih lanjut, teori MICHIGAN bilang kalo dua perilaku pemimpin ini masing-masing ekstrim pada bentuk Job disatu pihak dan pada bentuk employee dipihak lain (independen). Maksudnya gini: kalo misalnya leader concern di terpusat pada pekerjaan sebanyak 70%, dia jadi ga sempet mikirin bawahannya coz perhatiannya cuma sisa 30%.
3. Menurut OHIO kepemimpinan ada 2, yaitu:
Kepemimpinan menurut struktur tugasnya
Leader menaruh perhatian di pekerjaan : dengan jelas banget mendefinisikan peran pemimpin – bawahan ; gimana tugas-tugas yang harus dikerjakan, hubungan komunikasi, agenda kerja , dsb.
Kepemimpinan menurut tenggang rasa
Leader mperlihatkan kepedulian ma bawahan , berusaha membentuk iklim kerja yang ramah dan mendukung.
Beda ma interpretasi Michigan Study, Ohio State menginterpretasikan kalo kedua perilaku dasar tu saling dependen, so bisa berkembang menjadi perilaku leader yg perhatian 100% ma pekerjaan dan SEKALIGUS perhatian 100% pada bawahan itu baru great leader.
4. Menurut "Managerial Grid" kepemimpinan ada 2,yaitu:
Peta kepemimpinan (managerial grade) adalah metode pengevaluasian gaya-gaya kepemimpinan.
Tujuan utama dari penggunaan Peta ni di suatu organisasi adalah buat mengevaluasi gaya kepemimpinan seorang leader kemudian melatih manajer tsb utk menggunakan teknik-teknik yg secara simultan lebih peduli pada karyawan maupun pd pekerjaan / produksi (gaya 9,9)
Para ahli pendukung adalah : Robert R. Blake dan James S. Mouton.
5. Empat Sistem Manajemen perilaku pemimpinan ada 2, yaitu:
Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
Kepemimpinan yang berorientasi pada orang
Menurut Rensis Likert gaya kepemimpinan terbagi atas 4 macam, yaitu :
Otokratis pemerasan
Otokratis bijak
Kepemimpinan konsultasi
Kepemimpinan peran serta kelompok
Kalo yang ini agaknya ga usah dijelasin panjang lebar azza deh. Dari namanya juga udah keliatan.
6. Teori X dan Y
Nah, ini teori yang sedikit lucu, tapi sebenarnya masuk akal juga sih. Menurut teori ni, manusia tu sebenarnya ada “dua jiwa” dalam dirinya, yaitu menurut X dan Y.
Teori X: Bagian ni menyatakan soal sifat manusia yang jelek-jelek, resek, nyebelin, n sejenisnya. Menurut teori X, pada dasarnya manusia seneng diawasi kalo gi kerja, ga seneng nerima tanggung jawab, pengin selalu aman, ga kerja kalo keuntungan atau imbalannya ga jelas. Betul?
Teori Y: Nah, beda ma sebelumnya, bagian ni menyatakan soal sifat manusia yang baek-baek. Menurut teori X, pada dasarnya manusia seneng bekerja, kreatif n bertanggung jawab.
Teori ini didukung oleh : Douglas McGregor
Nah, dari semua teori2 tu terus kita mo pake yg mana? Sebenarnya ga ada satu gaya yg paling cocok, tapi semua gaya tersebut perlu dipadukan ma yg lain. Tapi apapun gayanya, ada yg kudu diperhatikan. Yaitu kepemimpinan tu sebenarnya kita mengatur manusia, bukan mesin.
Ngatur mesin tinggal pencet langsung jalan kalo mesin tu baik. Terus kalo mesin itu ngrawatnya bener, pasti kerjanya juga bener. Beda dengan manusia. Dikasih instruksi lengkap kaya’ apa, dia belum tentu bisa ngerjain dgn baik. Tergantung pengalamannya. Manusia semakin produktif, dia akan semakin terlatih n lama-lama bisa meningkat – tu kalo kita sebagai pemimpin bisa mbimbing. Kalo mesin, semakin dipake dia semakin aus, lama-lama rusak atau ketinggalan jaman. Terus manusia ngrawatnya bener, belum tentu hasilnya bener karena dia punya emosi, motivasi, potensi, dan tujuan. Itulah yg perlu kita gali dari bawahan kita.
Akhir kata, buat bisa praktek kepemimpinan dengan baek, kita ga bisa cuma ngandalin mbaca buku2 n teori kepemimpian – di atas tu salah satunya ;-) Tapi lebih dari itu: butuh latihan dan praktek langsung. Sama kayak kita belajar renang atau naik motor, pasti kita latihan dulu, walau nanti harus tenggelam, tersedak, jatuh, dan diketawain...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar