Seminar Perbankan Behind the Scene

Konsep kegiatan HMJ Admin Bisnis di Bulan Maret adalah tentang Perbankan, aq dapet ide dari gencarnya program edukasi perbankan “Ayo ke Bank, Raih Masa Depan Terencana”. Aq yakin, kalo kegiatan itu pas ma program pemerintah, peluang nembusnya pasti lebih gede.

Aq masih inget betul, konsep yang pertama kali gw tawarin adalah expo perbankan di auditorium Undip. Aq berasumsi kalo target kita adalah bank yang isinya gudang duit, n mereka pasti juga sedang mempromosikan produk perbankan inovatif mereka sekaligus mensukseskan program “Ayo ke Bank”.

Hwaaa... pas rapat mbahas ide gw itu, saling silang pendapat betebaran. Sebagian besar berargumen, kalo event pertama langsung nembak auditorium adalah over radikal. Pa lagi tarif sewa auditorium yang waktu itu udah 2 juta per hari. Akhirnya disepakati kalo event pertama HMJ AdBis periode 2008 cukup dilaksanakan di perpus lantai 2.

Konsep awal event ini adalah kita berusaha mengarahkan edukasi perbankan ini ke segmen mahasiswa dan dosen. Jujur aja deh... pasti ga semua mahasiswa tau tentang seluk beluk perbankan. Taunya hanya bank itu tempat nyimpen, transfer, n ngambil duit. Ga lebih.

Konsep dan tetek bengek ide kegiatan lalu dituangkan dalam proposal setebal belasan halaman. Dan siap disebar!!!

Dalam suasana libur kuliah, team penyebar proposal yang bisa terbentuk terdiri dari: Gatruh 05 (PJ-nya nee), Senggor 05, n arek2 06 yaitu Cucoem, Doyok, Deny, n Tembonk. Minimalis banget yaw...
Catatan: mereka semua tu baru kali ni loh ikut HMJ AdBis. Tapi kenyataannya dengan sedikit bimbingan, mereka mampu menjalankan tugas di medan perang dengan baik koq.

Saat menawarkan ide lewat proposal ke berbagai bank, cerita unik pun bermunculan. Ada cerita pengalaman pertama masuk dan naek lift ke Bank Indonesia (BI) lantai 3 dengan atmosfer ruangan yang sunyi serius. Kemudian cerita nunggu dua jam tanpa hasil untuk ketemu pimpinan toko buku Gunung Agung. Dan yang paling bikin dongkol adalah kesana kemari ternyata proposal ditolak oleh bank yang menjadi target pengisi acara. Bank nasional baralasan bahwa kalo mo bikin event, harus dengan persetujuan pusat di Jakarta. Wealah... ribet men.

Dalam situasi seperti di atas, benih putus asa mulai muncul. “Kira2 event ni bakal jadi ga ya..” begitulah curhat mereka.

Tiga minggu sebelum hari H, harapan mulai muncul. Beberapa donatur sanggup membantu penyelenggaraan kegiatan. Dan sebuah bank mulai menunjukkan gelagat kayak mau joint ma qt buat acara ni...

Akhirnya... Sebuah bank bersedia mengisi kegiatan ini. Tidak tanggung – tanggung, bank itu juga menyanggupi untuk menjadi sponsor tunggal yang membiayai seluruh kegiatan. Bank itu adalah Bank Purba danarta yang berlokasi di jalan Veteran, Semarang. Terima kasih banyak ya...

Satu minggu sebelum hari-H, nota MoU pun ditandatangani. Ya, satu minggu! Waktu yang ada untuk mempersiapkan acara. 100% pasukan dikumpulkan lagi. Saatnya bagi tugas. Ada yang pegang perizinan gedung, konsumsi peserta n pembicara, mengejar pembicara dari BI yang lum kelar, ngejar moderator dan Pak Dekan buat mbuka acara, mbuat sarana publikasi, mbuat rundown acara, nentuin posisi pasukan saat acara, dll, dsb, dst... Pokoknya bener2 menjadi 1 pekan yang menegangkan n penuh tekanan.

Akhirnya....
Event dapat tepat pada hari H.